smpn1sitiung@gmail.com

Senin, 06 Desember 2010

MENGASAH MENTAL KESUKSESAN

Seorang anak kecil melihat kepompong di pohon dan ia meminta kepada ayahnya untuk mengambilkan kepompong tersebut.



'Baiklah' kata sang ayah " tetapi dengan satu syarat'. sambil mengambil kepompong sang ayah lalu berkata lagi "kepompong dalam waktu beberapa hari akan berubah menjadi kupu-kupu dan ayah mau kamu berjanji untuk tidak melakukan apapun bagi kupu-kupu tersebut, hanya melihat prosesnya".



Baiklah jawab sang anak.



selang satu minggu sang anak sambil menangis membawa kupu-kupu ke sang ayah. ia mengatakan bahwa kupu-kupu tersebut terjatuh dan tidak bisa bangun lagi pada saat belajar terbang lalu mati tidak lama berselang.



"Nak, pasti kamu melanggar perintah ayah untuk tidak membantu kupu-kupu tersebut" kata sang ayah.



"saya tidak tega melihat kupu-kupu tersebut berjuang setengah mati untuk keluar dari kepompong, maka saya membantunya dengan merobek kempompong tersebut agar kupu-kupu tersebut gampang keluarnya, siapa tahu ternyata kupu-kupu tersebut malah mati" isak sang anak.



Bagi kupu-kupu proses untuk mendorong kepompong agar terbuka sedikit demi sedikit akan menguatkan kepak sayapnya agar nanti bisa digunakan untuk terbang dan kebaikan dari anak kecil tadi malah merusak kesempatan bagi kepompong untuk belajar mengepakkan sayap dan menguatkan otot sayapnya.



proses kepompong menjadi kupu-kupu adalah suatu proses yang bisa dianalogikan dengan proses kesuksesan seseorang. untuk menjadi sukses harus digembleng dengan proses-proses dan tindakan-tindakan yang nantinya menguatkan otot mental (mental muscle) seseorang. semakin ia mengasah mental muscle maka semakin besar kesuksesan yang akan ia raih.



"Measure of success is not the money, offcourse the money is ok but the important key of success is the person who you'll become in the process" - Jim Rohn.



Bila seseorang menginginkan sukses sudah seharusnya ia keluar dari zona kenyamanan dan belajar