smpn1sitiung@gmail.com

Senin, 24 Januari 2011

PGRI MEMBELA GURU ?????????????????????

Selama empat dasawarsa berada di bawah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), guru merasa tidak dibela oleh organisasi itu. Karenanya, Minggu (23/1) lahir organisasi alternatif yang dinamai Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)



“Hari ini (Minggu -red) baru saja dideklarasikan FSGI,” kata Koordinator FSGI Retno Listriarti kepada wartawan, di kantor ICW, Kalibata Timur 4, Jakarta Selatan.

Tanpa menjelaskan secara detail, Retno mengaku di PGRI aspirasi guru tidak pernah tersampaikan. Menurutnya PGRI hanya membuat guru tidak kritis dan kebanyakan para pengurusnya bukan berprofesi guru sehingga kurang mengerti kebutuhan para pahlawan tanpa tanda jasa itu.

Sebelumnya para guru dari berbagai daerah telah melakukan pertemuan nasional. Mereka sepakat ingin membuat organisasi guru nasional.

“Berangkat dari kegelisahan di dunia pendidikan, kami ingin mendorong pendidikan berkualitas dan berkeadilan. Kami juga mengajak semua elemen untuk bersama-sama mewujudkannya,” imbuhnya pada detikcom.

Retno pun memberi contoh ketidakadilan yang dimaksud, misalnya Rintis Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Menurutnya RSBI sudah mengkotak-kotakan orang kaya dan orang miskin. Padahal tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan orang kaya dengan orang miskin.

Rencananya awal Juli ini, FSGI akan melakukan kongres pertama untuk menentukan ADRT dan visi maupun misi dari organisasi baru tersebut.


Retno berharap, FSGI dapat memberikan kontribusi pada perbaikan mutu dan kualitas pendidikan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan guru, dan dapat menjadi wadah aspirasi guru dalam menanggapi persoalan pendidikan.

“Mungkin sekitar Juli awal kita akan mengadakan kongres untuk membicarakan itu. FSGI sendiri terdiri dari beberapa organisasi guru seperti di Jakarta, Banten, Tangerang, Medan, Brebes dan Purwakarta,” tutup Retno.

Jauh dari harapan

Dalam kurun waktu empat dasawarsa terakhir ini, perjuangan guru dalam mencapai cita-cita terasa masih jauh dari yang diharapkan. Pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya sering kali mengabaikan peran guru dalam peningkatan kapasitas dan kualitas guru. Hal itu menjadi keprihatinan para pendidik yang tergabung dalam Federasi Serikat Guru Indonesia.

“Persoalan pendidikan di Indonesia masih jalan di tempat. Berbagai persoalan mendasar belum bisa diselesaikan. Permasalahan-permasalahan klasik seperti penyediaan sarana-prasarana dan peningkatan kualitas guru belum bisa diselesaikan. Pemerintah justru membuat kebijakan-kebijakan baru yang cenderung kontroversial,” kata Ade Irawan dari Koalisi Pendidik Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam konferensi pers FSGI itu sebagaimana dirilis kcm

Kebijakan kontroversial yang disebutkan Ade adalah masih ngototnya pemerintah mempertahankan selain SBI juga tentang ujian nasional dan korupsi BOS.

Pengingkaran terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut telah melahirkan pendidikan nasional dan yang mayoritas tidak tangguh, tidak kreatif, tidak inovatif, serta tidak bermartabat yang akhirnya berdampak signifikan pada kualitas pendidikan itu sendiri.
Selengkapnya...

Senin, 17 Januari 2011

FACEBOOK AKAN DITUTUP

INFORMASINYA DAPAT DIKLIK DISINI Selengkapnya...

Jumat, 07 Januari 2011

DIRGAHAYU KAB. DHARMASRAYA

SELURUH GURU DAN STAF SMPN 1 SITUNG MENGUCAPKAN DIRGAHAYU KABUPATEN DHARMASRAYA KE 7, SEMOGA KESUSKSESAN SELALU MENYERTAI KAB. DHARMASRAYA DI MASA DATANG .... AMIN.... Selengkapnya...